Di tengah keterbatasan hidup yang dijalani, Bu Suliyah (59), seorang difabel penjual gorengan, akhirnya menerima uluran kebaikan. Tim relawan menyalurkan bantuan berupa paket sembako dan berbagai kebutuhan pokok untuk Bu Suliyah yang selama ini berjuang menyambung hidup dengan berjualan gorengan keliling.
Penyaluran bantuan dilakukan langsung di tempat tinggal Bu Suliyah, sebuah kontrakan kecil yang ia tempati bersama anaknya yang masih duduk di bangku SMA. Dalam suasana haru, Bu Suliyah menerima bantuan tersebut dengan mata berkaca-kaca, sembari mengucapkan terima kasih atas perhatian yang ia terima.
Selama ini, Bu Suliyah dikenal sebagai sosok pekerja keras. Meski setengah tubuhnya lumpuh akibat stroke, ia tetap berjualan gorengan dari pagi hingga sore dengan cara merangkak dari kampung ke kampung. Bantuan sembako ini diharapkan dapat meringankan kebutuhan sehari-hari sekaligus mengurangi beban hidup yang selama ini ia tanggung seorang diri.
Perwakilan relawan menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat rentan, khususnya penyandang disabilitas yang tetap berjuang dengan keterbatasan fisik. Selain sembako, bantuan juga diberikan dalam bentuk kebutuhan dasar lain yang dibutuhkan Bu Suliyah untuk menunjang kehidupan sehari-hari.
Bu Suliyah mengaku tak pernah menyangka akan menerima bantuan. Selama ini, ia memilih bertahan hidup dengan bekerja keras dan memegang prinsip pantang mengemis.
“Saya hanya berusaha bertahan hidup dengan cara saya. Terima kasih sudah peduli,” ucap Bu Suliyah dengan suara lirih.
Penyaluran bantuan ini menjadi pengingat bahwa di tengah kerasnya kehidupan, masih ada kepedulian dan solidaritas yang hadir untuk mereka yang membutuhkan. Uluran tangan sederhana ini diharapkan dapat menjadi penguat semangat bagi Bu Suliyah untuk terus menjalani hidup dengan penuh harapan.