Nisaul Khoryani (10th). Saat ini bocah malang ini diasuh oleh kakek dan neneknya yang bernama Pak Syukur dan ibu Wanti.
Ayah dan ibu Nisaul meninggalkan Nisaul sejak kecil ketika mengetahui buah hatinya memiliki kelainan.
Nisaul menderita penyakit hidrosefalus. Ia hanya bisa terbaring di tempat tidurnya, tanpa bisa berbicara sama sekali.
Nisaul lahir dengan kondisi normal seperti bayi pada umumnya. Namun ketika umur 40 hari mulai terlihat muncul benjolan yang semakin hari semakin membesar hingga hari ini.
Nisaul dibawa ke RSUD Bojonegoro untuk diperika. Nisaul didiagnosa menderita penyakit hidrosefalus. Dokter mengatakan di dalam kepala Nisaul terdapat cairan, dan harus dilakukan pemasangan selang untuk dilakukan penyedotan.
Namun pada saat itu tidak bisa dapat surat rujukan ke RS. Soetomo dikarenakan kondisi adik Nisaul yang masih bayi. Padahal kakek neneknya sudah menjual sapi yang merupakan harta satu-satunya untuk biaya pengobatan.
Keterbatasan ekonomi membuat pengobatan nisaul terhenti.
Kakek Nisaul hanya bekerja sebagai buruh tani. Penghasilannya tidak menentu, tak setiap hari ada pekerjaan untuk beliau. Sedangkan sang nenek dulu bekerja memungut sisa padi di sawah (ngasak). Namun semenjak ada Nisaul, ibu Wanti hanya dirumah merawat cucu tercintanya Nisaul.
Penghasilan yang didapat dari buruh tani digunakan untuk makan sehari hari. Sedangkan untuk membeli popok, dan minyak telon untuk Nisaul saja mereka kesusahan.
Nisaul sudah 5x mengalami mati suri sudah banyak tetangga yang datang untuk takziah, kuasa allah sampai sekarang nisaul diberikan umur panjang, Doakan semoga saya bisa merawat niasul ya nak - Ungkap bu wanti
Anak sekecil itu bertahun tahun menahan sakit tanpa mengenal sosok orang tuanya. Kondisi kepalanya saat ini terus membesar melebihi ukuran badannya. Dari hasil pemeriksaan Adik Nisaul ternyata tidak memiliki tempurung kepala.
#sobatmulia mulia mari bersama membantu kebutuhan nutrisi dan gizi untuk adik nisaul pejuang hidrosefalus untuk tetap bisa tumbuh dan sehat.
Belum ada Fundraiser