Di gang kecil dengan jalan setapak, terlihat seorang pria paruh baya berjalan dengan langkah penuh tekad. Dialah Pak Irwan, seorang penjual kerupuk yang memiliki semangat juang tinggi di tengah keterbatasan fisik. Dengan kondisi tangan yang tidak sempurna, beliau dengan gigih membawa kerupuk dagangannya, menjajakannya dari rumah ke rumah, dari pagi hingga sore hari.
Pak Irwan lahir dengan kondisi fisik yang tidak sempurna, namun hal itu tidak pernah menjadi alasan baginya untuk menyerah. Kehidupan yang keras telah mengajarnya untuk berdiri tegak dan terus berusaha demi menghidupi keluarganya.
Kadang pengen ngeluh, marah, sedih. Tapi ya mau marah sama siapa mas? Sang Pencipta? Apa hak kita mas. Dia yang punya, mau dibuat dalam bentuk seperti apa ya cuma bisa nerima kan kitanya, ucap Pak Irwan dengan lirih.
Setiap kerupuk yang dijualnya adalah harapan, setiap langkah kecilnya adalah doa yang ia titipkan kepada Tuhan agar keluarganya bisa makan di hari itu. Walaupun sering kali harus berjalan tanpa alas kaki di jalanan yang panas, Pak Irwan selalu menyapa dengan senyum tulus kepada siapa saja yang ia temui.
Saya tidak butuh belas kasihan, hanya butuh kesempatan untuk terus bekerja, ucap beliau sambil tersenyum. Kalimat itu mencerminkan betapa besar tekadnya untuk hidup mandiri, meskipun kondisi fisiknya jauh dari kata ideal.
Namun, di balik senyum itu, tersimpan cerita perjuangan yang tak terungkap. Pak Irwan hidup dalam kesederhanaan, bahkan sering kali kekurangan. Penghasilannya dari menjual kerupuk tidak selalu mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari, apalagi untuk biaya pendidikan anak-anaknya atau kebutuhan kesehatan. Tetapi, beliau tidak pernah mengeluh. Baginya, selama masih bisa berusaha, ia akan terus melangkah.
#OrangBaik, mari kita saling bahu membahu, membantu Pak Irwan untuk meringankan bebannya selama ini. Kirimkan bantuan terbaikmu dengan cara: Klik tombol “DONASI SEKARANG”;