Ga sengaja ketemu kakek sedang benerin rantai sepeda ontelnnya, Namanya Mbah Satari (62) setiap hari ia mencari nafkah dengan berjualan es wawan.
Kakek cerita kalua es yang dijual adalah milik orang, kakek hanya menjualkan saja.
Es yang dijual dari tadi pagi belum ada yang beli, padahal kakek udah keliling. Upah yang di terima kakek hanya 10 ribu. Kakinya pun sering terasa sakit karena berjalan terlalu jauh.
“Mbah lebih nyaman mendorong sepeda mas, dari pada di naikin takut jatuh karena sudah ga kaki saya sudah ga kuat mengayuh lagi, jadi lebih nyaman berjalan sambil saya dorong sepeda.” Ucap mbah sambil mendorong sepeda yang berisi dagangannya.
Setiap hari kakek keliling berjualan, demi bisa mencukupi kebutuhan keluarga, jika sama sekali tak laku es akan dikembalikan, dan mbah satari hanya dapat upah 10ribu saja.
Hasil upahnya itu kakek gunakan untuk makan sehari – hari dengan istri. Istrinya pun tak mampu membantu bekerja karena kondisi sering sakit – sakitan dan pendengarannya pun sudah tak sempurna lagi.
Kakek juga cerita katanya kakek sudah lama keliling berjualan es, selama ini kakek hanya mengandalkan es nya untuk dapat bertahan hidup.
Sebenarnya kakek pun sudah sering sakit – sakitan tapi beliau paksakan untuk tetap bekerja, karena khawatir jika besok tak punya uang untuk makan.
Mereka tinggal di gubuk yang sudah tak layak. Lantai yang masih beralas tanah, semua kamar mbah bocor ketika hujan.
Belum ada Fundraiser