“Ponijo, Ponijo. Memang kamu bisa nyekolahin anakmu? Wong itu fisikmu cacat.”
Diremehkan, dikira sebagai pengemis, dan sering diusir adalah pengalaman sehari-hari yang dialami oleh seorang ayah bernama Pak Ponijo (44 tahun). Dengan kondisi fisik yang berbeda dari kebanyakan orang dewasa, kaki dan tangan Pak Ponijo tidak dalam keadaan sempurna.
Meskipun hari-harinya selalu bergantung pada kursi roda, Pak Ponijo tidak pernah menyerah dalam mencari nafkah. Dengan bantuan dari tetangga dan rekan sesama penjual koran, Pak Ponijo berusaha mengais rezeki di bawah lampu merah.
Dulu masih banyak yang beli koran, sekarang sudah ada ponsel, jadi orang-orang jarang membeli. Dulu dagangan saya sering habis, tapi kini laku lima koran saja rasanya sudah sangat bersyukur, katanya.
Untung dari satu koran cuma dua ribu rupiah, mas. Pulang-pulang saya bawa duit mentok dua puluh ribu, cerita Pak Ponijo.
Bekerja dengan kursi roda bukanlah hal yang mudah. Tidak jarang Pak Ponijo diserempet pengendara jalan yang tidak sengaja mengenai kursi rodanya.
Nyawa juga jadi taruhannya, mas, hahaha, lanjutnya.
Pak Ponijo memiliki anak difabel bernama Jumita yang memiliki kelainan mental. Bocah cantik ini disekolahkan ke sekolah swasta SLB oleh Pak Ponijo.
Hal itu membuat Pak Ponijo sering diremehkan, dianggap tidak mampu membiayai sekolah anaknya hingga selesai. Meski hatinya sakit, Pak Ponijo menyerahkan semuanya kepada Tuhan sambil terus berjuang sekuat tenaga.
Fisik cacat seperti ini bukan alasan untuk menyerah. Saya tidak mau mengemis, malu. Tuhan masih memberi kesempatan untuk mencari nafkah sebagai penjual koran, ujarnya.
Uang yang saya terima langsung disimpan untuk kebutuhan anak. Saya tidak apa-apa kelaparan, seharian hanya minum air putih yang dibawa dari rumah, asal anak saya bisa makan dan terus sekolah, tutup Pak Ponijo.
Sahabat, melihat perjuangan Pak Ponijo dan keikhlasan hatinya, yuk bantu melariskan korannya agar Pak Ponijo tidak lagi harus menahan lapar dan anaknya bisa terus sekolah.
1. Klik tombol “DONASI SEKARANG”.
2. Masukkan nominal donasi.
3. Pilih metode pembayaran GoPay atau transfer Bank (transfer bank BNI, Mandiri, BCA, BRI, BNI Syariah, atau kartu kredit).
4. Transfer ke nomor rekening yang tertera dan dapatkan laporan melalui email.