Bu Siami (43 tahun) telah menjalani kehidupan sebagai pemulung selama 11 tahun untuk menghidupi dirinya dan anaknya. Setiap hari, dari jam 6.30 pagi, ia berkeliling kota sejauh 10 km sambil bersepeda Bersama anaknya.

Mereka tinggal bertiga Bersama sang ayah, Listanto (47). “kami sudah tidak memiliki tempat tinggal, kami tidur berserakan di emperan toko, tidur larut malam bangun harus pagi – pagi karena takut jika sang pemilik toko datang.”

Sungguh keluarga yang malang, setiap pagi mereka berpencar untuk mencari rongsokan, sang ayah berjalan mendorong gerobak sedangkan sang ibu mengayuh sepeda Bersama anaknya mencari rongsokan.

Penghasilan yang tak menentu terkadang masih sulit untuk sekedar bisa makan, bahkan sampai nangis jikalau melihat sang anak ingin jajan atau mainan. Karena tak punya uang bu siami tak mampu memberikannya.

Tak jarang, mereka harus makan makanan dari tempat sampah, karena penghasilan dari memulung tidak cukup untuk membeli makanan sehari-hari.

Bu Siami pernah mengalami masa sulit ketika anaknya jatuh sakit dan harga rongsok anjlok. Selama tiga hari, mereka tidak memiliki makanan sama sekali. Namun, dengan keteguhan hati, Bu Siami terus berjuang untuk memberikan yang terbaik bagi anaknya.
#SahabatBaik, Yuk Bantu Bu Siami dan keluarganya agar terbebas dari hidup yang penuh keterbatasan dan kesulitan. Bantuan darimu bisa memberi harapan dan mengubah hidup mereka dengan cara :
✨ Klik tombol "DONASI SEKARANG"
✨ Masukkan nominal donasi
✨ Pilih metode pembayaran:
Virtual Account (VA), Instant Wallet, Bank Transfer, QRIS, atau Kartu Kredit

Disclaimer : Merawat Indonesia tidak mewakili dan tidak bertanggung jawab atas segala bentuk informasi pada halaman campaign ini, karena informasi di atas sepenuhnya milik campaigner (penggalang dana).
Pamudji
1 minggu yang laluYa Allah, mohon beri Bu siami, ayahnya dan Listianto kesehatan, rejeki berlimpah, iman kuat dan kebahagiaan, Aamiin YRA 🤲
Rp 30.000 Donasi Terkirim
Sahabat Baik
1 minggu yang lalusemoga bermanfaat
Rp 50.000 Donasi Terkirim