Di usia senjanya, Abah Kancil (65 tahun) harus berjuang sendirian melawan penyakit diabetes yang sudah tujuh tahun menggerogoti tubuhnya.

Setiap hari, ia menahan sakit dari luka di kaki dan tangannya yang semakin parah. Beberapa jarinya sudah putus, dan luka yang tersisa mulai mengeluarkan bau menyengat.
Bukan karena Abah tak ingin berobat, tapi ia benar-benar tak punya biaya sepeser pun. Ia hanya bisa membersihkan lukanya seadanya, menahan perih setiap kali rasa sakit menyerang.

Kini Abah hidup tanpa istri dan jauh dari anaknya. Ia tidak memiliki rumah sendiri hanya menumpang di rumah kecil milik adiknya yang juga hidup dalam keterbatasan. Di tempat sederhana itu, Abah melewati hari-hari dengan tubuh yang lemah dan pikiran yang dipenuhi kekhawatiran.

Meski begitu, Abah tetap berusaha kuat. Ia masih berdoa setiap hari, berharap ada tangan-tangan baik yang datang menolong agar bisa berobat dan merasakan hidup tanpa derita.
“Kalau bisa sembuh, saya pengin kerja lagi, Nak… nggak mau terus begini, sakit terus,” ucapnya lirih sambil menatap lukanya yang belum juga kering.

Di balik semua rasa sakit itu, Abah hanya ingin bisa sembuh, bisa berjalan tanpa rasa nyeri, dan bisa menjalani hari-harinya dengan tenang di usia tua.
#SahabatBaik, mari bantu Abah Kancil melawan sakitnya.
Sedikit dari kita bisa jadi harapan besar agar Abah mendapat pengobatan dan bisa kembali menatap hari dengan senyum.
Disclaimer : Merawat Indonesia tidak mewakili dan tidak bertanggung jawab atas segala bentuk informasi pada halaman campaign ini, karena informasi di atas sepenuhnya milik campaigner (penggalang dana).
Askiyus
2 hari yang laluDoakan saya semoga dapat masuk kerja lagi 🤲
Sahabat Baik
5 hari yang laluSemoga bermanfaat dan bapak lekas sembuh
Sahabat Baik
5 hari yang lalu-
Sahabat Baik
5 hari yang lalupak lekas sembuh yaa🥺