Mbah Lakamiri, 86 tahun, masih berjuang seorang diri di usia senjanya. Tubuhnya yang bungkuk tak menghalanginya untuk terus berusaha, meski hidupnya jauh di pelosok desa tanpa anak, tanpa istri, tanpa keluarga yang mendampingi.

Setiap pagi dan sore, Mbah Lakamiri memberi makan ayam-ayam peliharaannya. Ayam-ayam inilah satu-satunya teman, harta, sekaligus sumber penghasilan yang beliau punya. Namun hasilnya tak menentu. Uang baru bisa didapat sebulan sekali, ketika ayamnya sudah besar dan bisa dijual. Itupun hanya cukup untuk makan sederhana sehari-hari.

Karena tidak punya kandang, ayam-ayam itu tinggal bersama beliau di dalam rumah. Tempat tidur, dapur, dan kandang menyatu jadi satu. Bau kotoran ayam sudah biasa, tapi Mbah tetap bersyukur karena hanya itu yang beliau miliki.

“Kalau ayamnya belum laku, ya sabar saja, Nak. Yang penting masih bisa makan,” tutur Mbah dengan suara lirih.
Kini, di usianya yang hampir seabad, Mbah Lakamiri hanya ingin bisa hidup lebih layak tanpa harus terus berjuang sendiri di tengah kesepian dan keterbatasan.

#SahabatBaik, mungkinkah kita bisa jadi bagian dari harapan Mbah Lakamiri? Sekecil apapun bantuanmu, bisa menjadi cahaya yang menerangi hari-hari senja beliau.

Disclaimer : Merawat Indonesia tidak mewakili dan tidak bertanggung jawab atas segala bentuk informasi pada halaman campaign ini, karena informasi di atas sepenuhnya milik campaigner (penggalang dana).
Belum ada doa sahabat baik, donasi sekarang dan jadilah orang pertama yang memberikan doa