Mbah Giman, 67 tahun, masih berjuang setiap hari untuk menyambung hidup. Tubuhnya yang renta dan cacat fisik tak menjadi alasan untuk menyerah.

Dengan langkah perlahan dan tongkat egrang di tangan kanannya, beliau berkeliling menjajakan balon di jalanan.
Dari perkampungan hingga pusat kota, Mbah menempuh jarak hingga 15 kilometer setiap hari.

Terik matahari dan rasa lelah ia abaikan, suaranya yang mulai melemah tetap digunakan untuk menawarkan balon seharga Rp5.000 per biji. “Biasanya sehari cuma dapat sepuluh ribu, Nak. Kadang saya kasih balon ke anak-anak yang nangis tapi ibunya nggak punya uang, kasian,” tutur Mbah sambil tersenyum.

Tak jarang, Mbah harus tidur di pinggir jalan karena kelelahan, hanya beralaskan sandal sebagai bantalnya. Sementara rumah yang ia tinggali bersama keluarga jauh dari kata layak dindingnya rapuh dan atapnya bocor, membuat mereka khawatir setiap kali hujan datang.

Mbah Giman berharap bisa memiliki usaha kecil agar tak perlu berjalan jauh lagi. Ia juga ingin memperbaiki rumahnya menjadi tempat tinggal yang lebih aman. Namun untuk makan sehari-hari saja masih sulit, apalagi memperbaiki rumah.
🤲 #SahabatBaik, mungkinkah kita adalah jawaban dari doa-doa Mbah Giman?
Mari bersama bantu Mbah agar bisa hidup lebih layak di usia senjanya. Uluran tanganmu bisa menghadirkan senyum dan harapan baru untuk beliau.

Disclaimer : Merawat Indonesia tidak mewakili dan tidak bertanggung jawab atas segala bentuk informasi pada halaman campaign ini, karena informasi di atas sepenuhnya milik campaigner (penggalang dana).
Sahabat Baik
3 hari yang lalusemoga lancar selalu rezekinya
Sahabat Baik
3 hari yang lalusemoga dapat membantu walaupun hanya sedikit🙏
Nanda yuliana putri
3 hari yang laluWalaupun gak seberapa semoga berkah dan kakek diberi kesehatan dan panjang umur🙏🏻
asep
5 hari yang lalusemangat