Tubuh Bungkuk Pikul 10KG Ketan, Keliling Seharian

104 Tahun, Masih Berjualan dengan Dua Tongkat demi Bisa Makan... 

Setiap pagi, Nenek Saminah yang tubuhnya sudah bungkuk dan renta tetap memaksakan diri berjalan kaki menyusuri jalanan.

Ia membawa kotak berisi ketan dan tape di punggungnya, sambil menopang tubuhnya dengan dua tongkat kayu yang sudah dimodifikasi agar bisa tetap melangkah.

Padahal usianya sudah 104 tahun. Tangannya gemetar, kakinya sakit, dan langkahnya tertatih. Tapi ia tetap berjualan, karena tak ada pilihan lain. 

Nenek Saminah hidup sebatang kara sejak suaminya meninggal 10 tahun lalu. Ia pernah menabung untuk masa tua lewat seekor sapi yang ia titipkan ke orang. Namun, dengan tega orang itu menjual sapinya dan berbohong bahwa sapi itu mati. Uangnya tak pernah kembali.

Kini, satu-satunya harapan Nenek hanya dari dagangan kecilnya: ketan dan tape buatan sendiri. Setiap hari ia keliling dari rumah ke rumah, menawarkan jualannya sambil berharap ada yang membeli. Kadang ia harus berhenti lama saat melintasi jalanan ramai, karena tubuhnya tak kuat dan matanya mulai kabur.

"Kalau nenek nggak jualan, nanti nenek makan apa, Nak?"

Begitulah ucap Nek Saminah sambil menahan lelah. Meski usianya sudah lebih dari satu abad, ia masih ingin berusaha sendiri demi bisa makan dan menabung beli beras.

Di Hari Orang Tua ini, Nek Saminah hanya punya satu harapan: bisa punya warung kecil di depan rumah, agar tak perlu lagi keliling dan mempertaruhkan nyawanya di jalanan. Dengan warung itu, ia bisa tetap mandiri tanpa membahayakan tubuhnya yang makin lemah.

#SahabatBaik, mari bantu wujudkan mimpi sederhana Nenek Saminah. Bantu beliau memiliki warung kecil untuk bisa berjualan dari rumah dengan cara : 

✨ Klik tombol "DONASI SEKARANG"

✨ Masukkan nominal donasi

✨ Pilih metode pembayaran:

Virtual Account (VA), Instant Wallet, Bank Transfer, QRIS, atau Kartu Kredit

Terimakasih #SahabatBaik, Uluran tanganmu hari ini bisa jadi pengganti kaki lelah nenek yang sudah tak kuat berjalan.