Di balik kebun jagung yang sunyi dan jauh dari pemukiman, Mbah Sampun (68) tinggal seorang diri sejak suaminya meninggal dunia. Tak ada anak, tak ada saudara yang menemani. Hanya keheningan yang setia hadir setiap hari.

Tapi lebih dari sekadar kesepian, kini Mbah juga harus berjuang melawan rasa sakit karena benjolan besar di lehernya yang terus membesar dari tahun ke tahun. Dulu sempat periksa ke dokter, tapi karena takut dioperasi dan tidak punya biaya, kini Mbah hanya bisa pasrah.

Untuk bertahan hidup, Mbah Sampun masih berusaha berjualan rinjing kerajinan tradisional dari anyaman bambu yang ia buat sendiri. Dengan tubuh renta dan kondisi leher yang sakit, ia tetap berjalan kaki jauh menuju kampung dan pasar, berharap ada yang membeli hasil kerajinannya seharga 20.000 – 50.000 rupiah. Tapi sekarang, makin jarang yang berminat membeli…

Bayangkan, di usia senja dan kondisi sakit seperti ini, Mbah Sampun masih harus memikul beban hidup seorang diri.
#SahabatBaik, mari ulurkan tangan untuk bantu Mbah Sampun. Donasi yang kamu berikan hari ini bisa menjadi harapan untuk pengobatan dan kebutuhan sehari-hari beliau. Sekecil apapun bantuannya, sangat berarti bagi Mbah yang kini berjuang sendirian.
Caranya mudah:
✨ Klik tombol "DONASI SEKARANG"
✨ Masukkan nominal donasi
✨ Pilih metode pembayaran:
Virtual Account (VA), Instant Wallet, Bank Transfer, QRIS, atau Kartu Kredit
Terima kasih, #SahabatBaik 💛

Disclaimer : Merawat Indonesia tidak mewakili dan tidak bertanggung jawab atas segala bentuk informasi pada halaman campaign ini, karena informasi di atas sepenuhnya milik campaigner (penggalang dana).
Belum ada doa sahabat baik, donasi sekarang dan jadilah orang pertama yang memberikan doa