Usianya hampir satu abad, tapi semangatnya untuk menyambung hidup tak pernah padam.
Sejak jam enam pagi hingga tengah hari, Mbah keliling kampung membawa gorengan di tangannya yang mulai gemetar.

“Nak, tolong beli gorengan Mbah. Dari pagi belum ada yang beli…” Ucap Mbah Sapuah dengan suara lirih, menahan lelah di bawah terik matahari.

Langkahnya kini sudah terseok, tubuhnya tak lagi sekuat dulu. Namun, rasa lelah dan sakit ia abaikan demi bisa makan hari itu.
“Dari pagi sampai sekarang belum laku, Nak… Mbah udah pengen pulang, tapi badannya udah gak kuat jalan,” keluhnya dengan mata berkaca.

Mbah Sapuah kini tinggal sendiri. Suaminya telah lama meninggal, dan rumah tempatnya beristirahat sudah rusak parah atapnya hilang diterpa angin, tapi Mbah belum sanggup memperbaikinya.

Meski hidup dalam keterbatasan, Mbah Sapuah tak pernah berhenti berdoa. Ia percaya, Tuhan akan selalu menolong hamba yang sabar dan terus berusaha.
#SahabatBaik, tubuh Mbah Sapuah tak akan sekuat ini selamanya. Mari bersama bantu Mbah agar bisa hidup lebih layak di masa tuanya. Sekecil apapun bantuanmu, berarti besar bagi perjuangan beliau.

Disclaimer : Merawat Indonesia tidak mewakili dan tidak bertanggung jawab atas segala bentuk informasi pada halaman campaign ini, karena informasi di atas sepenuhnya milik campaigner (penggalang dana).
Sahabat Baik
2 hari yang laluSemoga bermanfaat dan bisa di manfaatkan dengan baik
Sahabat Baik
2 hari yang laluSehat selalu
Kadek Sintha
3 hari yang laluSemoga bermanfaat🙏