Di tengah hiruk pikuk kota dan deru kendaraan yang tiada henti, berdiri sosok sederhana namun luar biasa.

Pak Lajoni, seorang difabel dengan kaki kanan yang membengkak besar, tetap berjalan tertatih-tatih menyusuri trotoar, membawa tumpukan koran dan harapan.

“Koran… koran pagi, Pak… Bu…” Suara itu terdengar lirih namun penuh semangat. Tak peduli panas menyengat atau hujan mengguyur, ia tetap hadir di sudut jalan kota, berjuang untuk keluarganya tanpa pernah meminta-minta.

Fisiknya tak sempurna, tapi keyakinannya utuh. Pak Lajoni percaya bahwa rezeki tak pernah tertukar. Di balik langkahnya yang pincang, tersimpan keteguhan hati seorang ayah dan suami yang ingin terus memberi nafkah dengan cara yang bermartabat.

“Saya cuma jualan, Mas. Nggak mau minta-minta. Selama bisa kerja, saya syukuri.”
Di rumah kayu kecil yang ia rawat sendiri, Pak Lajoni tetap menjaga kerapian, menyambut setiap hari dengan senyuman tulus. Senyum itu tak hanya untuk dirinya tapi untuk keluarganya dan anak-anak kecil yang biasa bermain di sekitar rumahnya.

Kita mungkin tak mampu mengubah semua tantangan hidup yang ia hadapi. Tapi kita bisa menjadi bagian dari harapan yang ia jaga selama ini.
Karena dalam setiap rupiah yang kita berikan, ada harapan yang ikut kita hidupkan.
#SahabatBaik, Mari bantu Pak Lajoni tetap berjualan dan memenuhi kebutuhan keluarganya.
Caranya mudah:
✨ Klik tombol "DONASI SEKARANG"
✨ Masukkan nominal donasi
✨ Pilih metode pembayaran:
Virtual Account (VA), Instant Wallet, Bank Transfer, QRIS, atau Kartu Kredit
Terima kasih, #SahabatBaik 💛

Disclaimer : Merawat Indonesia tidak mewakili dan tidak bertanggung jawab atas segala bentuk informasi pada halaman campaign ini, karena informasi di atas sepenuhnya milik campaigner (penggalang dana).
Rudyenkel
3 minggu yang laluSEMOGA SEMUA MAKHLUK BERBAHAGIA, LANCAR