Pak Ariandi (42 tahun), atau yang akrab disapa Pak Pepen, mengalami cacat sejak lahir dan juga tunawicara. Ia tinggal di rumah kontrakan tua yang hampir roboh di Cibadak, Sukabumi, bersama kakak dan kakak iparnya.

Pak Pepen tak bisa berjalan. Untuk buang air, ia harus mengesot atau bahkan berguling ke kamar mandi sejauh beberapa meter. Jika tidak sempat, tempat tidur menjadi satu-satunya pilihan. Mirisnya, kasur yang ia tiduri sudah lusuh, bau, dan tidak layak pakai.

Kakaknya yang dulu menjadi tulang punggung keluarga kini sakit karena epilepsi. Hanya sang kakak ipar yang mencari nafkah dengan berjualan sayur keliling. Mereka bahkan tidak memiliki akses air bersih dan harus menimba dari pemandian umum sejauh 300 meter.

Saatnya Kita Hadir untuk Pak Pepen
Di tengah kondisi yang serba terbatas, Pak Pepen hanya bisa berharap dapat menjalani kehidupan yang lebih layak. Dengan sedikit bantuan #SahabatBaik, kamu bisa menghadirkan kenyamanan yang selama ini tak ia rasakan.
Maukah kamu membantu mewujudkan harapan Pak Pepen?
Caranya mudah:
✨ Klik tombol "DONASI SEKARANG"
✨ Masukkan nominal donasi
✨ Pilih metode pembayaran:
Virtual Account (VA), Instant Wallet, Bank Transfer, QRIS, atau Kartu Kredit

Disclaimer : Merawat Indonesia tidak mewakili dan tidak bertanggung jawab atas segala bentuk informasi pada halaman campaign ini, karena informasi di atas sepenuhnya milik campaigner (penggalang dana).
Belum ada doa sahabat baik, donasi sekarang dan jadilah orang pertama yang memberikan doa