Bantu
Selesaikan Omah Qur’an di Pelosok Pegunungan Wonosalam
Assalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh,
Di tengah keterbatasan tempat dan bangunan yang belum selesai, semangat belajar anak-anak di Omah Qur’an tak
pernah surut.

Mereka duduk beralaskan tikar, di ruangan seadanya
kami mendampingi anak-anak belajar mengaji, bermain dialam, pelajar
sekolah,dll. Karena bangunan yang kami nantikan masih berupa rangka bangunan
dan belum selesai. Namun semangat mereka tak pernah padam dengan wajah berbinar
penuh semangat untuk belajar menimba ilmu.

"Tempat
belum jadi, tapi semangat mereka luar biasa. Justru semangat anak-anak ini yang
jadi motivasi terbesar kami untuk terus membersamai mereka,"
ungkap Kak Nurul, salah satu pendamping.
Tak ada
dinding, tak ada kipas, bahkan tanpa meja. Tapi ada cahaya yang kuat: cinta
mereka untuk terus semangat belajar.
Mereka tak mengeluh. Justru kami yang terharu.
Karena dari pelosok pegunungan ini, muncul generasi tangguh yang ingin tumbuh menjadi
pribadi yang berkarakter dan hebat.
Tapi
saat ini, pembangunan terhenti...
Karena keterbatasan dana. Kami
kekurangan untuk:
- -
Dinding
dan atap permanen
- -
Meja
dan perlengkapan belajar
- -
Kelancaran
air dan sanitasi
Sahabat,
Bayangkan jika tempat ini selesai. Akan lahir generasi berkarakter yang hebat
dari pelukan gunung. Anak-anak yang dari berbagai kalangan pekerjaan orangtua,
yatim, dan dhuafa — yang insyaAllah akan menjadi penerus kebaikan.
"Barang siapa membangun rumah
untuk Allah, maka Allah bangunkan untuknya rumah di surga."
(HR. Bukhari & Muslim)
Jangan biarkan mimpi anak-anak
gunung ini terhenti hanya karena bangunan tak selesai.
💬 Bagikan info ini, doakan, dan mari bantu semampu kita.
Setiap Donasi Anda akan jadi pelita di dunia, dan pahala yang
mengalir abadi di akhirat.


Disclaimer : Merawat Indonesia tidak mewakili dan tidak bertanggung jawab atas segala bentuk informasi pada halaman campaign ini, karena informasi di atas sepenuhnya milik campaigner (penggalang dana).
Belum ada doa sahabat baik, donasi sekarang dan jadilah orang pertama yang memberikan doa