Di usia 85 tahun, dengan tubuh yang bungkuk, mata yang lelah, dan badan yang semakin kurus, Mbah Mijem tetap menyimpan kasih yang tak pernah padam untuk putranya. Sudah 30 tahun lamanya ia merawat anaknya yang lumpuh total akibat kecelakaan kerja, dengan ketulusan yang tak pernah berkurang sedikit pun.
Dulu, saat tubuhnya masih kuat, Mbah Mijem mencari nafkah dengan menjual daun pisang. Hasil jualannya hanya Rp10.000, kadang bahkan ia menukarnya dengan sepotong tempe demi ada lauk sederhana di rumah. Meski penghasilan kecil, ia tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk anaknya.
Namun kini, keadaan berubah. Beberapa waktu lalu, Mbah Mijem terjatuh di depan rumah saat hendak mengambil daun pisang. Tangannya harus dijahit, kakinya membengkak, membuatnya tak lagi mampu beraktivitas.

Tubuhnya makin kurus karena jarang makan. “Kalau dikasih tetangga saya makan, Mas… kalau tidak dikasih ya saya terpaksa puasa,” ucap Mbah Mijem lirih. Bahkan untuk sekadar berjalan ke kamar mandi, ia harus dibantu tetangga. Bila dipaksakan, tubuhnya langsung terjatuh.
Kini, sosok penuh kasih itu hanya bisa duduk dan terbaring lemah di atas tempat tidur, menahan sakit sambil tetap mendampingi anaknya yang lumpuh.
🤲 #SahabatBaik, mari kita hadir sebagai anak bagi beliau, membalas sedikit kasih seorang ibu yang sepanjang hidupnya tak pernah berhenti memberi. Ulurkan tanganmu hari ini agar Mbah Mijem dan anaknya bisa tetap bertahan hidup.

Disclaimer : Merawat Indonesia tidak mewakili dan tidak bertanggung jawab atas segala bentuk informasi pada halaman campaign ini, karena informasi di atas sepenuhnya milik campaigner (penggalang dana).
Belum ada doa sahabat baik, donasi sekarang dan jadilah orang pertama yang memberikan doa