Usianya sudah 76 tahun, tapi semangatnya mencari nafkah tak pernah padam.
Setiap hari, Mbah Riyem berjalan keliling kampung sambil memanggul 9 kg kerupuk di punggungnya tanpa gerobak, tanpa bantuan siapa pun.
“Kadang tak laku, Nak… tapi Mbah tetep jalan, siapa tahu ada yang beli,” ucapnya pelan, sambil menyeka keringat di bawah terik matahari.
Punggung itu sudah terlalu renta untuk menahan beban seberat itu. Langkahnya pun kini mulai goyah, tapi Mbah tetap bertahan. Demi bisa makan hari itu, demi hidup yang terus berjalan.
Untung yang didapat pun tak seberapa, hanya lima ratus rupiah per bungkus, itu pun kalau laku. Pernah juga, Mbah ditipu dengan uang palsu. Namun alih-alih marah, ia hanya tersenyum kecil dan berkata, “Nggak apa-apa, Allah pasti lihat.”
Mbah Riyem kini hidup seorang diri. Tak ada suami, tak ada anak. Hanya ada kesabaran dan keyakinan yang menuntunnya setiap hari.
#SahabatBaik, tubuh Mbah Riyem tak lagi sekuat dulu, tapi semangatnya untuk bertahan sungguh luar biasa. Mari bersama bantu Mbah agar bisa hidup lebih layak di masa tuanya.
Sekecil apa pun bantuanmu, berarti besar bagi perjuangan beliau.
Disclaimer : Merawat Indonesia tidak mewakili dan tidak bertanggung jawab atas segala bentuk informasi pada halaman campaign ini, karena informasi di atas sepenuhnya milik campaigner (penggalang dana).
Sahabat Baik
1 jam yang laluSemangatt
Sahabat Baik
11 jam yang laluTerima kasih Nek utk terus berjuang, bismillah Allah mudahkan segala urusan kita
Umi latifa
1 hari yang laluSemoga amanah ya min,agar selalu maju terus
Sahabat Baik
1 hari yang laluSehat selalu nek, Semoga allah selalu memberikan nenek ketabahan dalam mencari rezeki dan dalam menjalani dunia ini