Di usia senjanya, Mbah Tasripin masih harus berjalan sejauh 20 km setiap hari. Dengan langkah pelan, ia memikul dagangan balon dan mainan, berkeliling kota hingga desa.

Sering kali, balon yang dijual kempes sebelum ada yang membeli. Hasil jualan tidak seberapa, bahkan kadang tidak ada sama sekali. Saat itulah perut Mbah Tasripin dan istrinya harus menahan lapar berhari-hari.

“
Udah berhari-hari jualan emang lagi sepi nak, sampai ada balon yang keburu kempes saking belum lakunya. Bahkan bisa saja gak laku dijual kalau kempes dan gak bisa dipompa lagi. Dari balon ini mbah berharap bisa beli makan buat istri dan bisa buat bayar kontrakan…” ucap Mbah Tasripin dengan suara lirih.

Namun kenyataannya, dagangan sering tidak laku. Kadang seharian penuh hanya pulang dengan balon kempes dan perut kosong.
Mereka tinggal di kontrakan sepetak, tidur di ruangan sempit yang sewaktu-waktu bisa ditagih pemilik. Jika dagangan tidak laku, bayar kontrakan pun tak sanggup.
Impian Mbah Tasripin sederhana. bisa makan setiap hari, mampu membayar kontrakan, dan membawa istrinya berobat. Ia hanya ingin menghabiskan masa tuanya bersama istri dengan lebih tenang.

🤲 #SahabatBaik, mari bantu Mbah Tasripin dan istrinya.
Sedikit dari kita bisa jadi harapan besar bagi mereka untuk bertahan hidup dan berobat dengan layak.

Terima kasih, #SahabatBaik 🙏
Dukunganmu hari ini bisa jadi jalan bagi Mbah Tasripin dan istri untuk melewati masa tua dengan lebih tenang.
Disclaimer : Merawat Indonesia tidak mewakili dan tidak bertanggung jawab atas segala bentuk informasi pada halaman campaign ini, karena informasi di atas sepenuhnya milik campaigner (penggalang dana).
pradd
15 jam yang lalusemoga berkah
Cholifatun Misa
4 hari yang laluYa Allah semoga bapaknya diberikan rezeki berlimpah dimudahkan segala urusan
Sahabat Baik
6 hari yang laluSemoga sedikit membantu abah, semoga banyak yg bantuin abah Aamiin
Sahabat Baik
1 minggu yang lalu-