Di usianya yang baru 4 tahun, Aji Danuwenda sudah harus menghadapi berbagai tantangan hidup yang tidak ringan. Terlahir dengan diagnosa Down Syndrome, tumbuh kembang Aji semakin terhambat karena masa pandemi COVID-19 membuat penanganan awalnya sangat terlambat.

Belum sempat menata harapan, Bu Dwi Murtini—ibunda Aji—harus kehilangan suaminya dua tahun lalu karena komplikasi jantung dan diabetes. Sejak saat itu, ia berjuang sendirian menjadi ibu sekaligus ayah bagi Aji.
Selain Down Syndrome, Aji juga mengalami ADHD, hiperaktif, dan autisme. Ia belum bisa bicara, belum bisa mengunyah makanan padat, dan jalannya pun belum sempurna. Ia masih sering tantrum, mengamuk, dan melempar barang-barang di rumah. Setiap harinya, Aji membutuhkan kontrol dokter, terapi wicara, serta terapi okupasi. Sayangnya, karena antrian terapi yang sangat panjang, Aji belum mendapatkan jadwal lanjutan.
Setiap hari, ia keliling menjual jamu herbal demi memenuhi kebutuhan Aji: susu, bubur bayi, pampers, serta ongkos ke rumah sakit. Bahkan saat malam datang dan kebanyakan orang sudah terlelap, Bu Dwi masih harus bekerja. Tepat pukul 00.00 hingga 03.00 dini hari, ia menjadi buruh membungkus kecambah untuk disetor ke pasar. Semua dilakukan demi Aji, demi anak yang sangat ia cintai
Untuk memenuhi semua itu bu dwi murtini berjualan jamu herbal yang di jajakan keliling pada siang sampai dengan sore hari. Kemudian di lanjutkan pada tengah malam sekitar pukul. 00.00 sampai dengan 03.00 dinihari bekerja sebagai buruh membungkus kecambah yang harus selesai jam 03.00 karena akan di setor ke pasar. Upah yang didapatkan by murtini 30rb/ hari dan bu dwi sangat bersyukur karena penghasilannya sebagai tukang jamu keliling tidak dapat di andalkan. 
Dengan penghasilan hanya Rp30.000 per hari, Bu Dwi tetap bersyukur, meski tak jarang harus menahan lapar dan lelah luar biasa. Baginya, yang penting Aji bisa terus mendapatkan perawatan.
🤲 #SahabatBaik, mari kita hadir sebagai keluarga untuk Bu Dwi dan Aji.
Mari kita bantu Aji mendapatkan terapi yang ia butuhkan, memenuhi kebutuhan harian dan nutrisi penting bagi tumbuh kembangnya. Ulurkan tanganmu hari ini, agar Bu Dwi tidak lagi berjuang sendirian, dan Aji bisa tumbuh dengan harapan.

Disclaimer : Merawat Indonesia tidak mewakili dan tidak bertanggung jawab atas segala bentuk informasi pada halaman campaign ini, karena informasi di atas sepenuhnya milik campaigner (penggalang dana).
Belum ada doa sahabat baik, donasi sekarang dan jadilah orang pertama yang memberikan doa