“Sisa tenaga yang mbah punya ya untuk jualan pisang ini,
Nak... sudah gak ada yang mau mempekerjakan orang tua seperti mbah.”
Di balik senyuman sabarnya, tersimpan kisah
kehilangan dan perjuangan.
Sejak kepergian istri tercinta, Mbah Daniale (57) hidup
sendiri dan tetap berusaha bangkit, mendorong gerobak kayu tua berisi
pisang untuk memenuhi kebutuhan harian.

Di sudut riuh kota, Mbah Daniale berdagang pisang setiap hari dengan penuh semangat.
Dengan langkah perlahan dan napas berat, beliau dorong gerobak kayu kecil keliling jalanan kota. Tak peduli panas atau hujan, yang penting bisa menjual barang dagangannya.
“Selagi masih bisa jalan dan dorong, mbah akan terus jualan. Ini satu-satunya cara untuk bertahan.”

Tidak mudah bagi orang seusia Mbah Daniale mencari pekerjaan. Banyak yang menolak karena usia. Tapi mbah tak ingin menyerah apalagi menggantungkan hidup pada belas kasihan.
Meski penghasilan dari jualan pisang tidak menentu, beliau tetap bersyukur dan terus berusaha.
Mbah Daniale hidup dalam kesendirian dan keheningan, tapi tidak kehilangan semangat.
Ia percaya bahwa selama ada usaha, akan ada rezeki yang menyusul.
Yang ia butuhkan bukan sekadar uang, tapi kesempatan untuk bertahan hidup dengan cara yang terhormat.
#SahabatBaik, mari bantu ringankan langkah Mbah Daniale yang terus berjuang sendirian setelah kehilangan istri tercinta.
Bantuanmu bisa membuat Mbah tak lagi harus memikul beban hidup seorang diri.
Caranya mudah:
✨ Klik tombol "DONASI SEKARANG"
✨ Masukkan nominal donasi
✨ Pilih metode pembayaran:
Virtual Account (VA), Instant Wallet, Bank Transfer, QRIS, atau Kartu Kredit
Terima kasih, #SahabatBaik
Bantuanmu hari ini bisa menjadi tenaga baru bagi Mbah Daniale untuk terus mendorong gerobak hidupnya.

Disclaimer : Merawat Indonesia tidak mewakili dan tidak bertanggung jawab atas segala bentuk informasi pada halaman campaign ini, karena informasi di atas sepenuhnya milik campaigner (penggalang dana).
Belum ada doa sahabat baik, donasi sekarang dan jadilah orang pertama yang memberikan doa