Di usia 80 tahun, Mbah Paino masih harus keliling kota setiap hari. Becak tua yang sering rusak itu jadi satu-satunya harapan hidupnya. Kalau cuma mangkal, tak ada penumpang. Maka dengan kaki yang sakit, ia paksakan berkeliling.

Kalau tak ada yang naik becaknya, Mbah dan sang istri hanya bisa makan nasi sisa kemarin. Kadang harus menahan lapar karena tak ada yang bisa dimakan. Tubuh renta itu makin kurus, makin lemah, namun tetap dipaksakan agar dapur tetap mengepul.

Bekas luka akibat ditabrak orang kini kambuh lagi. Kakinya sakit, tapi tak pernah diperiksa dokter. Sholat pun harus duduk agar rasa sakitnya tak makin parah.
Tak terbayang jika Mbah tak mendapat penumpang, atau jika becaknya rusak. Becak itu sudah tua, sudah beberapa kali ganti rangka karena sering ditabrak. Bahkan uang yang didapat, terkadang hanya cukup untuk membetulkan becaknya, bukan untuk makan apalagi berobat.

Mbah Paino hanya ingin tetap bisa bekerja selagi bisa. Tapi sampai kapan harus menahan rasa sakit ini?

#SahabatBaik, Bantu Mbah tetap bisa makan layak, berobat, dan memperbaiki becaknya yang sudah usang.
Sekecil apapun bantuanmu sangat berarti.

Disclaimer : Merawat Indonesia tidak mewakili dan tidak bertanggung jawab atas segala bentuk informasi pada halaman campaign ini, karena informasi di atas sepenuhnya milik campaigner (penggalang dana).
Sahabat Baik
1 minggu yang laluCepat pulih kek, semoga Allah selalu menjaga dan melindungin kakek
Sahabat Baik
1 minggu yang laluSehat selalu mbah
Sahabat Baik
1 minggu yang laluSemoga bermanfaat
faradila allysia
1 minggu yang lalusemoga bapak dan ibu sehat selalu. mohon doanya saya dan keluarga sehat selalu, dilancarkan rezeki nya, dimudahkan UTS nya, diberikan ipk 4 aamiin